NEWSTICKER

Tag Result:

Kasus Bripka AS Janggal, Pakar: Penyebab Kematian Harus Dipastikan Dahulu

Kasus Bripka AS Janggal, Pakar: Penyebab Kematian Harus Dipastikan Dahulu

Metro Malam • 2 hours ago polisipembunuhan

Kasus kematian Bripka AS oknum polisi yang menggelapkan pajak kendaraan di Polres Samosir akhirnya ditarik ke Mapolda Sumut. Pihak keluarga menilai adanya kejanggalam, yakni bunuh diri Bripka AS dalam kasus tersebut. Banyak pihak yang berharap kasus tersebut segera terungkap dengan jelas.

Peneliti ASA Indonesia Institute, Reza Indragiri mengatakan harus memastikan penyebab kematian dari Bripka AS terlebih dahulu. Ia juga mengatakan soal kasus penggelapan pajak yang dilakukan oleh Bripka AS harus diselidiki lebih jauh apakah pelakunya hanya satu orang atau terdapat pelaku lain.

"Apakah kasus ini cukup kita fokuskan bahwa yang bermasalah hanya seorang Bripka AS saja. Kalau itu yang kemudian menjadi permasalahannya, maka Polri bisa menyebut bahwa ini adalah ulah dari satu oknum belaka," kata Peneliti ASA Indonesia Institute, Reza Indragiri dalam Metro Malam, Sabtu (25/3/2023).

Reza juga mengungkapkan belum ada satu orang dari pihak kepolisian kolega dari Bripka AS yang membongkar dan mengungkap kasus ini atau yang biasa disebut whistleblower

"Sejauh ini sudah satu bulan sejak Bripka AS meninggal dunia tampaknya belum ada satupun personil polri yang memanfaatkan Whistleblowing sistem mereka. Padahal apabila ada personil polri yang memutuskan untuk menjadi whistleblower maka kita patut berharap bahwa kasus ini bisa terungkap secara lebih cepat, secara lebih mudah lagi," jelas Reza Indragiri.

Diketahui, Bripka AS merupakan anggota Satlantas Polres Samosir, Sumatra Utara yang diduga meninggal tak wajar usai terjerat kasus penggelapan dana pajak di Kantor Samsat Pangunguran.

Bripka AS sempat dilaporkan ke Polda Sumatera Utara dengan dugaan menggelapkan uang dari korbannya sebagai wajib pajak. Modusnya, para korban yang hendak mengurus pajak kendaraanya dibuatkan data palsu.

Kejahatan itu sudah berlangsung selama lima tahun dilakukan Bripka AS dengan empat rekannya. Sehingga, mereka berhasil meraup keuntungan hingga Rp2,5 miliar. 

Polda Sumut Ambil Alih Kasus Penggelapan Pajak & Kematian Bripka AS

Polda Sumut Ambil Alih Kasus Penggelapan Pajak & Kematian Bripka AS

Metro Hari Ini • 9 hours ago polisipembunuhan

Polda Sumatra Utara mengambil alih penanganan kasus meninggal tak wajar Bripka AS dari Polres Samosir usai Kapolda Sumut bertemu pihak keluarga Bripka AS di Mapolda Sumatra Utara.

Penyelidikan kasus Bripka AS, anggota Satlantas Polres Samosir yang diduga meninggal tak wajar dengan cara meminum cairan sianida kini diambil alih oleh Polda Sumut dari Polres Samosir.

Pengambilalihan kasusnya dilakukan setelah Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak bertemu dengan pihak keluarga Bripka AS di Mapolda Sumut, Jumat (24/3/2023).
 
Pihak keluarga mengeluhkan lambannya penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Samosir atas meninggalnya Bripka AS yang terjerat kasus penggelapan pajak kendaraan bermotor di UPT Pangururan, Kabupaten Samosir.
  
Polda Sumut juga membentuk tim khusus yang terdiri dari penyidik Krimsus, Krimum, Propam dan Inspektorat Pengawasan Daerah Polda Sumut untuk mendalami penyelidikan yang sudah dilakukan Polres Samosir.

Kuasa Hukum Minta Kasus Bripka S Diusut Secara Transparan

Kuasa Hukum Minta Kasus Bripka S Diusut Secara Transparan

Primetime News • 1 day ago pembunuhan

Kuasa hukum keluarga Bripka AS, Fridolin Siahaan mengatakan pihaknya membuat laporan kepada Bareskrim agar penyelidikan kasus terbuka transparan. Pihaknya melihat, pihak dari Polres Samosir tidak transparan dalam penyelesaian perkara tersebut.

"Kami dalam rangka menyurati Kapolri, Kabareskrim, Kadiv Propam serta Komisi III DPR RI adalah semoga dalam penyelidikan perkara ini dibuka secara transparan," kata kuasa hukum keluarga Bripka AS, Fridolin Siahaan dalam Primetime News Metro TV, Jumat (24/3/2023).

Fridolin Siahaan menjelaskan, pihaknya melihat penyelesaian kasus Bripka AS tidak transparan sejak proses autopsi jenazah Bripka AS. "Setelah satu hari diautopsi jenazah Bripka AS, pihak Polres menolak untuk dilakukannya penguburan secara tradisi kepolisian karena pihak polres menyatakan almarhum melakukan bunuh diri dengan membuat surat pernyataan," ujarnya.

Diketahui, Bripka AS merupakan anggota Satlantas Polres Samosir, Sumatra Utara yang diduga meninggal tak wajar usai terjerat kasus penggelapan dana pajak di Kantor Samsat Pangunguran.

Bripka AS sempat dilaporkan ke Polda Sumatera Utara dengan dugaan menggelapkan uang dari korbannya sebagai wajib pajak. Modusnya, para korban yang hendak mengurus pajak kendaraanya dibuatkan data palsu.

Kejahatan itu sudah berlangsung selama lima tahun dilakukan Bripka AS dengan empat rekannya. Sehingga, mereka berhasil meraup keuntungan hingga Rp2,5 miliar. 

Bripka AS Diduga Tewas Tak Wajar, Keluarga Lapor Bareskrim

Bripka AS Diduga Tewas Tak Wajar, Keluarga Lapor Bareskrim

Metro Hari Ini • 1 day ago pembunuhan

Kuasa hukum keluarga Bripka AS mendatangi Gedung Bareskrim Polri, Jakarta untuk melaporkan kejanggalan meninggalnya Bripka AS, Jumat (24/3/2023). Bripka AS merupakan anggota Satlantas Polres Samosir, Sumatra Utara yang diduga meninggal tak wajar usai terjerat kasus penggelapan dana pajak di Kantor Samsat Pangunguran. 

Pelaporan ke Bareskrim Polri ini dilakukan karena hingga kini pihak Polda Sumatra Utara belum juga memberikan tanggapannya terhadap surat pelaporan yang dikirim pada 17 Maret 2023.
Pihak keluarga juga mendesak agar Kapolri memberikan atensi atas kasus kematian tak wajar yang dialami oleh Bripka AS.

Keluarga Bripka AS juga menyurati Komisi III DPR RI, Kompolnas, Menko Polhukam hingga ke Komnas HAM sebagai upaya perlindungan hukum. Pihak keluarga menilai, kematian Bripka AS bukanlah bunuh diri.

Tim kuasa hukum keluarga Bripka AS juga mendesak agar Polri membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus penggelapan pajak serta kematian tak wajar yang menimpa Bripka AS.

Orang Tua Syok Anaknya Jadi Pelaku Mutilasi di Sleman

Orang Tua Syok Anaknya Jadi Pelaku Mutilasi di Sleman

Metro Pagi Prime Time • 2 days ago pembunuhan

Kasus Pembunuhan Siswa SMP di Padang Terungkap, Motif Pelaku: Takut Korban Hamil

Kasus Pembunuhan Siswa SMP di Padang Terungkap, Motif Pelaku: Takut Korban Hamil

Metro Siang • 5 days ago pembunuhan

Kasus pembunuhan remaja YF (14), siswa SMP Kota Padang oleh kekasihnya di Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar, akhirnya terungkap. Pelaku sendiri dikategorikan anak berhadapan dengan hukum. 

Kasus ini berasal dari laporan pemilik rumah yang tidak lain tante pelaku. Tante pelaku yang hendak membersihkan rumah menemukan bercak darah dan gundukan tanah di dalam dapur.

Curiga dengan kejadian tersebut, tante pelaku melaporkan temuan tersebut kepada aparat Nagari Singgalang. Kecurigaan tersebut terbukti setelah warga dan Babinkamtibmas mengggali gundukan yang di dalamnya ternyata adalah sesosok perempuan tanpa busana.
 
Setelah penyidikan, pelaku pembunuhan mengarah pada AJ (17). Ia merupakan kekasih korban. 

Pelaku mengaku merampas nyawa korban karena emosi dan takut korban hamil. Sebelum dibunuh, pelaku dan korban sempat cekcok dan berakhir pemukulan. Pelaku mengaku kenal dengan korban melalui media sosial.

Petugas dari Balai Pemasyarakat Bukittinggi melakukan pendampingan terhadap pelaku karena AJ yang belum genap 18 tahun dan masih dikategorikan anak berhadapan dengan hukum.

Meski demikian, pelaku tetap ditahan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. 

Pria di Musi Banyuasin Dibunuh Istri, Anak & Menantunya

Pria di Musi Banyuasin Dibunuh Istri, Anak & Menantunya

Metro Siang • 5 days ago pembunuhan

Seorang wanita bersama anak dan menantunya di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tega membunuh suaminya yang sedang tidur pulas. Hal itu dilakukan akibat pelaku sering mendapatkan perlakukan kasar dari korban.

Sebelumnya, sesosok jenazah di bawah Jembatan Sungai Musi, Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, viral di media sosial, Jumat (17/3/2023). Setelah dibunuh, korban dibuang di bawah Jembatan Sungai Musi.

Jasad itu diketahui bernama Indra Maulana, warga Kecamatan Sanga Desa. Indra menjadi korban pembunuhan karena terdapat luka sabetan senjata tajam. 

Kepolisian dari Polres Musi Banyuasin dan Polsek Babat Toman berhasil menangkap para pembunuhnya. Mereka adalah istri korban, anak, dan menantu korban. 

"Yang melakukan pembunuhan adalah keluarga itu sendiri," kata Kabagops Polres Musi Banyuasin Kompol M. Ali.

Akibat perbuatannya, ketiga tersangka terancam Pasal 340 KUHP dengan hukuman penjara maksimal seumur hidup atau hukuman mati. 

Kesumat Utang Investasi

Kesumat Utang Investasi

Metro Realitas • 5 days ago pembunuhan

Pada 26 Februari 2023 Yusi dan Heni menghirup udara kehidupan. Berniat menagih pembagian hasil usaha pada Permana. Namun justru berakhir kehilangan nyawa. 

Dari pantauan CCTV, terlihat dua perempuan ini datang ke rumah kontrakan Permana secara bersamaan. Kuat diduga, korban dan pelaku memang sudah saling berkomunikasi sebelumnya. 

Jasad Yusi dan heni ditemukan dicor di dalam rumah kontrakan Permana. Penemuan dua jasad perempuan yang dicor semen ini, membuat geger warga Bekasi, Jawa Barat. Motif kasus tersebut pun masih menjadi tanda tanya.  

Takut Hamili Pacarnya, Remaja 17 Tahun di Sumbar Tega Bunuh Sang Kekasih

Takut Hamili Pacarnya, Remaja 17 Tahun di Sumbar Tega Bunuh Sang Kekasih

Metro Pagi Prime Time • 6 days ago Pembunuhan

Seorang perempuan berusia 14 tahun ditemukan tewas terkubur di lantai sebuah rumah kosong, di Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (17/3/2023). Korban dibunuh oleh kekasihnya sendiri lantaran takut hamil setelah berhubungan badan.
 
Warga Desa Singgalang, Tanah Datar, digegerkan oleh penemuan jenazah seorang anak perempuan di sebuah rumah yang sudah ditinggal selama 8 bulan oleh pemiliknya. Korban yang berusia sekitar 14 tahun itu ditemukan dikubur sedalam 40 centimeter dengan kondisi kaki terlipat.
 
Kapolres Padang Panjang, AKBP Donny Bramanto menyebut pembunuhan dilakukan AJ (17) pada 3 Februari dan baru terungkap pada 17 maret 2023. Donny mengatakan pelaku tega membunuh kekasinya karena takut korban hamil.
 
“Berdasarkan keterangan pelaku, ia membunuh korban lantaran takut hamil,” ucap AKBP Donny Bramanto
 
AJ pun menghabisi nyawa korban dengan cara membekap mulut korban, dan memukul kepala korban dengan alu atau kayu penumbuk beras. Saat ini, AJ telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, jenazah korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara padang untuk dilakukan autopsi.

Kriminolog: Kasus Mutilasi di Bogor Tidak Berkaitan dengan Penyelewengan Seksual

Kriminolog: Kasus Mutilasi di Bogor Tidak Berkaitan dengan Penyelewengan Seksual

Metro Siang • 7 days ago pembunuhan

Dalam beberapa kasus kriminal, penyimpangan hasrat seksual turut menjadi penyebab terjadinya aksi pembunuhan. Namun, Menurut Kriminolog UI, Adrianus Meliala mengatakan, tindak kriminal pembunuhan tidak bisa dihubungkan dengan hasrat seksual atau penyelewengan seksual.

"Jadi, dalam kasus mutilasi di Bogor, tidak ada bedanya dengan pembunuhan yang lain, yang dipicu oleh motif emosi. Antara mereka yang berada dalam suatu hubungan asmara heteroseksual atau sesama jenis maka dianggap penyimpangan. jadi, studi kriminologi tidak melihat ada suatu hal yang membedakan," ujar Adrianus dalam Metro Siang di Metro TV, Minggu (19/3/20230).

Adrianus menduga, faktor ekonomi yang mempengaruhi adanya tindak pembunuhan dalam kasus mutilasi di Bogor.

"Kita harus melihat konteks dalam kasus pembunuhan, jika tadi disebut keduanya memiliki penghasilan, satu sebagai translator dan sopir online. Mungkin ada beda besaran penghasilan, jika penghasilan beda, dan yang lebih besar adalah konon disebut istri, di sini tentu ada relasi kuasa yang berbuah pada kekerasam," tambahnya.

Kriminolog UI Adrianus Meliala juga menjelaskan, untuk melakukan antisipasi terhadap potensi tindak kriminal terhadap seseorang itu, sulit dilakukan. Hal ini karena, suatu tindak kekerasan atau kriminal yang dilakukan seseorang dipengaruhi dari berbagai hal.

Sebelumnya, dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian, DA (35), pelaku pembunuhan di Bogor mengaku membunuh korban, karena menolak permintaan korban untuk melakukan perbuatan asusila.  

Keduanya terlbat pertengkaran yang berujung pembunuhan dan mutilasi. DA mengakui membunuh korban (R) dengan menggunakan pisau dapur. 

Saat ini, DA sudah mendekam di Rutan Mapolres Bogor. Pelaku dikenakan pasal 338 dan atau 340 KUHP, tentang Pembunuhan atau Pembunuhan Berencana, dengan ancaman hukuman mati.

Misteri Jenazah dalam Koper Merah di Bogor Terungkap

Misteri Jenazah dalam Koper Merah di Bogor Terungkap

Metro Siang • 7 days ago pembunuhan

Masyarakat di Kampung Baru, Desa Singabangsa, Tenjo, beberapa waktu lalu digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia korban mutilasi dalam sebuah koper.

Kendati pelaku sudah ditangkap, tetapi kepolisian masih terus berusaha mencari sisa potongan tubuh korban yang belum ditemukan.

Saat ini pelaku DA (35) sudah mendekam di Rutan Mapolres Bogor. DA merupakan pelaku tunggal dengan motif asmara sesama jenis, pelaku dikenakan pasal 338 dan atau 340 KUHP, tentang Pembunuhan atau Pembunuhan Berencana, dengan ancaman hukuman mati.

Kasus mutilasi terhadap R (43) terungkap, bermula dari Aceng warga Desa Singa Bangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor yang menemukan jenazah tidak utuh di dalam sebuah koper merah, yang tergeletak di pinggir jalan pada, 15 maret 2023. 

Selanjutnya, Aceng langsung melaporkan temuannya kepada pihak kepolisian. Setelah mendengar laporan, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP. Kondisi jenazah yang tidak utuh membuat kepolisian sempat kesulitan mengungkap identitas korban, maupun pelaku.

Setelah melakukan penyelidikan mendalam, akhirnya identitas korban diketahui sebagai warga asal Medan, Sumatera Utara berinisial R. Selain itu, polisi akhirnya dapat menangkap seorang pelaku berinisial DA di Yogyakarta.

Diketahui, Kasat Reskrim Polres Bogor berhasil menemukan satu potongan kaki sebelah kiri di Kali Cimanceri, Sabtu (18/3/2023). Pihak kepolisian hingga kini masih terus melakukan pencarian pada potongan tubuh korban yang menurut pengakuan pelaku, dibuang ke sungai di kawasan Tigaraksa.

Cinta Sesama Jenis Jadi Motif Pembunuhan Pria dalam Koper di Bogor

Cinta Sesama Jenis Jadi Motif Pembunuhan Pria dalam Koper di Bogor

Metro Siang • 8 days ago pembunuhan

Pelaku mutilasi pria yang ditemukan di dalam koper di Tenjo, Bogor, berhasil ditangkap. Polisi mengungkapkan bahwa hubungan asmara sesama jenis menjadi motif pembunuhan korban. 

"Hasil pendalaman awal terhadap tersangka bahwa mereka berdua bertengkar karena salah satu diminta untuk dilayani hubungan sesama jenis," kata Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, di Metro Siang Metro TV, Sabtu (18/3/2023).

Tersangka berinisial DA mengaku diminta korban melakukan hubungan sesama jenis. Namun, pelaku menolak sehingga mereka bertengkar. Saat bertengkar, tersangka menusuk leher korban. Karena panik dan takut, tersangka berinisiatif memotong tubuh korban dengan gerinda. 

Usai dimutilasi, tubuh korban dimasukkan ke dalam koper merah dan dibuang di pinggir jalan. Namun, kepala dan kakinya ditempatkan di plastik hitam karena tidak muat di koper. Kepala dan kaki korban dibuang bersamaan dengan alat yang digunakan memotong tubuhnya. 

Hingga kini, kepala dan kaki korban belum ditemukan. Penyidik berupaya mencari bagian tubuh yang hilang itu di sepanjang Sungai Ci Manceuri sesuai dengan keterangan pelaku.

Dari hasil penyelidikan, pelaku dan korban ternyata tinggal bersama di apartemen sejak empat bulan lalu. 

"Sebenarnya mereka sudah bersama-sama tinggal dalam satu kamar di apartemen wilayah Cisauk empat bulan," ungkap Iman. 

Kasus terungkap setelah warga Desa Singabangsa, Tenjo, Bogor, digemparkan dengan penemuan mayat di dalam koper. Kondisi korban yang mengenaskan membuat polisi kesulitan mengungkap identitasnya. Karena itu, jenazah dibawa ke RS Polri untuk diautopsi. 

Dari hasil pemeriksaan, korban merupakan pria berinisial R asal Medan berusia sekitar 45 tahun. Ia memiliki tato bergambar abstrak di lengan kiri. 

Korban diketahui dibunuh kurang dari 12 jam setelah ditemukan pada 15 Maret 2023. Dari hasil penyelidikan, korban dimutilasi beberapa jam sebelum dimasukkan ke dalam koper dan dibuang. Hal itu terungkap karena tidak ada bau pada mayat korban saat ditemukan. 

Disekap & Diancam Dibunuh di Malaysia, Band Radja Lapor ke Kemenlu

Disekap & Diancam Dibunuh di Malaysia, Band Radja Lapor ke Kemenlu

Newsline • 10 days ago Pembunuhan

Grup band Radja didampingi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendatangi Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri di Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023) sore. Kedatangan personel Radja untuk melaporkan insiden penyekapan dan ancaman pembunuhan yang dialami mereka termasuk sang vokalis Ian Kasela.

Ian Kasela mengaku diancam dibunuh usai manggung di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor, Malaysia. Tidak hanya personel Radja yang diancam, anggota keluarga mereka juga mendapat intimidasi dari oknum yang diduga mewakili panitia.

Para personil band Radja berharap pihak Kemenlu melakukan monitoring proses hukum yang kini tengah dijalani oleh para pelaku. Mereka juga meminta agar Kemenlu memberikan jaminan keamanan ketika band Radja kembali ke Malaysia.

Mantri Suntik Mati Kades di Serang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Mantri Suntik Mati Kades di Serang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Metro Hari Ini • 10 days ago pembunuhan

Polresta Serang menetapkan seorang mantri bernama Suhendi sebagai tersangka kasus pembunuhan Kepala Desa Curug Goong, Salamunasir. Korban meninggal dunia usai mantri menyuntikkan cairan berbahaya jenis sidiadryl diphenhy dramine di bagian punggung korban.
 
Penetapan tersangka dilakukan berdasarkan hasil rangkaian penyelidikan, pemeriksaan para saksi, barang bukti dan gelar perkara atas kasus pembunuhan. Hasil pemeriksaan menyimpulkan, bahwa mantri Suhendi terbukti melakukan tindak pidana melanggar Pasal 338 dan Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini termasuk menunggu hasil autopsi dan meminta keterangan para saksi ahli mengenai jenis cairan yang disuntikkan kepada korban.

Sadis, Mantri di Serang Nekat Suntik Mati Kepala Desa

Sadis, Mantri di Serang Nekat Suntik Mati Kepala Desa

Metro Hari Ini • 11 days ago pembunuhan

Seorang kepala desa di Serang, Banten disuntik cairan berbahaya oleh seorang mantri hingga meninggal dunia. Polisi menyebutkan korban meninggal dunia setelah disuntik cairan yang mengakibatkan korban sesak nafas.

Wakapolresta Serang Kota menyatakan korban yakni kepala desa Curug Goong, Kecamatan Padarincan, Kabupaten Serang, Banten disuntik dengan cairan sidiadryl diphenhy dramine oleh seorang mantri. Cairan tersebut mengakibatkan korban sesak nafas hingga kejang dan tak sadarkan diri setelah disuntikkan di bagian punggung kiri korban.
 
Polisi menyatakan telah menangkap pelaku saat berada di rumah sakit daerah Banten karena pelaku juga ikut mengantarkan korban. Kepolisian juga telah menyita satu botol cairan IM berukuran 15 mili liter dan satu alat suntik beserta jarumnya. Namun, pihak kepolisian belum bisa menjelaskan soal motif pelaku melakukan aksi pembunuhan kepada kades. 

Sebelumnya, Kepala Desa Curug Goong, Salamunasir tewas diduga setelah disuntik oleh seorang mantri yang bekerja di salah satu rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Banten. Korban meregang nyawa dalam perjalanan menuju RSUD Banten.

Peristiwa terjadi saat pelaku dan korban terlibat cekcok mulut hingga terjadi penusukan jarum suntik oleh pelaku. Menurut saudara korban, pelaku sudah menyiapkan jarum suntik berisi cairan untuk disuntikan kepada tubuh korban. Keluarga korban berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya dan menduga ada unsur pembunuhan berencana dalam kasus ini.

Motif Mantri Suntik Mati Kades Curug Goong Banten Masih Diselidiki

Motif Mantri Suntik Mati Kades Curug Goong Banten Masih Diselidiki

Metro Hari Ini • 11 days ago pembunuhan

Seorang kepala desa Curug Goong, Serang, Banten meninggal usai disuntik mati oleh mantri berinisial SH, Minggu (12/3/2023). Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Polresta Serang Kota. 

Wakapolresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena mengatakan, mengenai motif pelaku menyuntik mati kepala desa Curug Goong tersebut masih terus diselidiki. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan digital forensik terhadap handphone dari istri dan pelaku.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat hasil forensiknya sudah diketahui kami sampaikan apa motif sebenarnya yang menjadi penyebab terjadinya tindak pidana pembunuhan," kata Wakapolresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena dalam Metro Hari Ini Metro Tv, Selasa (14/3/2023).

Sebelumnya, Mantri berinisal SH menyuntikan cairan diphenhydramine atau obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek kepada Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir. 

Namun, Hujra belum memastikan kandungan cairan karena tim forensik masih melakukan pemeriksaan sampel untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Setelah disuntikan, korban mengalami sesak napas, lalu tidak sadarkan diri saat dibawa ke Puskesmas Padarincang sebelum dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSUD Banten.

Pembunuh Kades Serang Berhasil Ditangkap

Pembunuh Kades Serang Berhasil Ditangkap

Newsline • 12 days ago Pembunuhan

Seorang pria berinisial S ditangkap polisi usai menyuntik mati Kepala Desa di Serang. Usai dimintai keterangan, Portesta Serang Kota menetapkan keduanya sebagai tersangka, Senin (13/3/2023).

"Setelah kami menggelar perkara, pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka," ucap Wakapolresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena, dalam wawancara daring di program Newsline Metro TV, Selasa (14/3/2023).

Berdasarkan hasil olah TKP, pihaknya berhasil menyita cairan yang diduga digunakan tersangka untuk menyuntik, beberapa alat bukti serta memeriksa tujuh saksi. Tersangka dijerat pasal 338 dan 351(3) KUHP. 

Sebelumnya, seorang Kepala Desa di Serang, Banten tewas usai disuntik oleh mantri di kediamannya. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong. 

Polisi mengatakan, cairan yang disuntikkan merupakan racun sehingga mengakibatkan korban sesak nafas dan berujung meregang nyawa. Pelaku menyuntikkan racun itu ke dalam tubuh korban melalui punggung kiri korban. 

Pihak kepolisian masih terus mendami kasus kematian Kades tersebut. Hingga kini, pihaknya belum bisa mengungkap motif dari pembunuhan tersebut. Keluarga korban berharap, tersangka dapat dihukum seberat-beratnya. Mereka menduga ada motif pembunuhan berencana dalam kasus itu, lantaran pelaku telah menyiapkan alat untuk membunuh. 

Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok, Keluarga Tuntut Pelaku Dihukum

Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok, Keluarga Tuntut Pelaku Dihukum

Selamat Pagi Indonesia • 12 days ago PenganiayaanPembunuhan

Kasus penganiayaan berujung kematian, dialami bocah SD di Sukabumi, Jawa Barat (Sabtu/4/3/2023). Pihak keluarga meminta para pelaku diproses secara hukum yang berlaku.

Seorang bocah SD di Sukabumi menjadi korban pembacokan siswa sekolah lain di Jalan KH. Anwari atau tepatnya di depan SMPN 3 Pelabuhanrabu. Saat itu, korban bersama sang adik dalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki menuju Citepus.

Namun, secara tiba-tiba muncul segerombolan orang dari arah berlawanan sambil membawa senjata tajam. OTK itu lantas menyerang korban dengan cara dibacok, sehingga korban mengalami pendarahan yang cukup parah. 

Menurut keterangan saksi, pembacok korban langsung melarikan diri ke arah Citepus usai melakukan penganiayaan kepada korban. Sementara itu, korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. 

Beberapa jam setelah peristiwa pembacokan terjadi, para pelaku berhasil ditangkap Polresta Sukabumi. Seluruh pelaku, diketahui masih berstatus pelajar SMP di Kecamatan Pelabuhanratu. Tiga dari seluruh pelaku, telah ditetapkan sebagai anak yang berkonflik dengan hukum. Berdasarkan keterangan, pelaku sengaja membacok korban dengan alasan mencari lawan.

"Setelah dilakukan gelar perkara, akhirnya penyidik meyimpulkan dari 14 pelaku, tiga di antaranya berhadapan dengan hukum," ucap Kapolres Sukabumi, AKBP Marully Pardede.

Pihak keluarga mengaku kaget dan merasa kehilangan sang anak, saat mengetahui korban tewas dibacok oleh OTK. Pihak keluarga menyebut, korban tidak pernah memiliki musuh dan berperilaku baik kepada siapapun.

"Anak saya baik, tidak pernah punya masalah dengan orang luar (luar daerah)," ucap ayah korban, Hendra Suhendra.

Hendra mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas dengan kematian sang anak. Namun, Ia dan keluarga hanya berharap, pelaku dapat diproses secara hukum dengan adil dan transparan.

KKB Bunuh Anak Kepala Kampung Lanny Jaya Karena Tak Diberi Makan

KKB Bunuh Anak Kepala Kampung Lanny Jaya Karena Tak Diberi Makan

Primetime News • 19 days ago pembunuhankkb

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya membunuh anak kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyagawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Pembunuhan ini dipicu kepala kampung menolak memberikan bantuan bahan makanan. 

Peristiwa ini terjadi saat pihaknya sedang menelusuri keberadaan KKB Pimpinan Egianus Kogoya. Kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi yang melihat aksi pembunuhan itu. 

Dari keterangan saksi, kelompok Egianus terlihat membawa 3 senjata. Pembunuhan dilakukan karena Kepala Kampung berinisial ST tidak bersedia membantu KKB yang datang ke kampungnya. Hal ini membuat anak ST yang berusia 6-8 tahun dibunuh langsung oleh Egianus Kogoya.

Sementara itu, Kasatgas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadani mengatakan, tak ada batas waktu untuk melakukan pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Philips Merthens. Faisal mengaku mengutamakan pendekatan lunak lewat negoisasi dengan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat. 

Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok, 14 Pelajar SMP Ditangkap

Bocah SD di Sukabumi Tewas Dibacok, 14 Pelajar SMP Ditangkap

Newsline • 20 days ago pembunuhanpenganiayaan

Satreskrim Polres Sukabumi bersama Polsek Pelabuhan Ratu berhasil menangkap pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap seorang pelajar sekolah dasar di Sukabumi, Jawa Barat. Petugas menangkap 14 orang pelajar SMP.

Dari 14 pelaku, tiga orang ditetapkan jadi tersangka karena memiliki peran penting. Saat ini seluruh pelaku yang masih berstatus pelajar masih dalam pemeriksaan intensif unit PPA dan Penyidik Satreskrim Polres Sukabumi.

Dari hasil keterangan pelaku, sebelumnya mereka melakukan konvoi usai menghadiri acara di Pantai Pelabuhan Ratu. Rombongan pelajar ini kemudian melintas di Jalan Gunung Sumping Citepus dan disaat bersamaan korban bersama dua temannya tengah berjalan usai pulang sekolah.

Pelaku yang mengaku sedang mencari lawan melakukan pembacokan kepada RM dan terkena di bagian leher hingga korban meninggal dunia. Melihat korban berlumuran darah, rombongan pelaku langsung melarikan diri, namun berhasil diciduk polisi dalam waktu enam jam.

Kapolres Sukabumi AKBP Marully Pardede mengatakan motif dari aksi penganiayaan ini masih dalam penyelidikan dan pendalaman pihak kepolisian. Sementara itu, para pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.

Kronologi penemuan 2 Jasad Wanita Dicor di Bekasi

Kronologi penemuan 2 Jasad Wanita Dicor di Bekasi

Metro Siang • 22 days ago pembunuhan

Sebelum meninggal, dua wanita yang jasadnya dikubur dengan cara dicor menggunakan semen sempat pamit untuk pergi pengajian kepada suami. Namun, karena hingga Senin pagi tidak pulang, sang suami melapor ke Polsek Bekasi Utara.

Berikut kronologi penemuan dua jasad wanita yang dicor di Harapan Jaya Bekasi.

Minggu (26/2/2023), korban Y meminta izin suami untuk pergi ke pengajian. pada Minggu sore, korban Y dan H terlihat berboncengan sepeda motor masuk ke rumah terduga pelaku P di Harapan Jaya, Bekasi.

Pada Senin (27/2/2023) pagi, terlihat truk pengangkut pasir menuju rumah kontrakan terduga pelaku P. Karena tidak pulang semalaman, sang suami segera melaporkan ke Polsek Bekasi Utara.

Setelah melacak keberadaan suaminya melalui GPS hp, sang suami dan polisi angsung menuju lokasi dan menemukan sepeda motor istrinya terparkir di halaman rumah kontrakan terduga pelaku.

Saat memeriksa rumah tersebut, polisi menemukan terduga pelaku tersimbah darah dengan tangan tersayat. Ketika polisi melakukan oleh TKP, ditemukan dua jasad wanita yang dicor dalam kondisi bertumpuk di bawah tangga rumah.

Kasus-Kasus Pembunuhan Sadis di Indonesia

Kasus-Kasus Pembunuhan Sadis di Indonesia

Selamat Pagi Indonesia • 23 days ago pembunuhan

Kasus pembunuhan keji dan sadis menggegerkan publik beberapa waktu terakhir.

Salah satunya di Pandeglang, Banten, Elisa Siti Mulyani (22) harus tewas di tangan mantan kekasihnya Riko Arizka (21) dengan menggunakan kloset bekas, Rabu (8/2/2023). Diketahui pelaku merasa sakit hati korban memiliki kekasih lagi.

Elisa ditemukan tewas di area semak-semak di Jalan Stadion Badak Pandeglang dengan luka di bagian leher akibat dipukul menggunakan kloset oleh pelaku. 

Sementara itu Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan mengamankan Alfonso (16) setelah videonya viral saat melakukan penganiayaan terhadap korban Achmad Alif Rian Nisar (16). Penganiayaan itu terjadi saat tengah melakukan pesta miras oplosan bersama 16 rekan lainnya, sehingga menelan tiga korban jiwa, Selasa (21/2/2023) malam.

Terbaru, Senin (27/2/2023) warga Bulak Sentul, Bekasi digegerkan dengan temuan jasad dua wanita dicor dan dikubur di dalam rumah. Sementara terduga pelaku, Permana nekat mengakhiri hidupnya dengan cara memotong urat nadi hingga nyawanya tak tertolong. 

Kasus pembunuhan yang menimpa Heni Purwaningsih dan Yusi Purwati yang jenazahnya dicor di bawah tangga rumah di Jalan Nusantara Raya, Bulak Sentul, Kota Bekasi, Jawa Barat saat ini masih dalam penyelidikan Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya.

Untuk mengetahui motif dari pelaku, penyidik akan melakukan proses digital forensik dalam transkrip pembicaraan, serta meminta keterangan saksi-saksi.

Pelaku Pembunuhan 2 Wanita Dicor di Bekasi Dikenal Ramah

Pelaku Pembunuhan 2 Wanita Dicor di Bekasi Dikenal Ramah

Selamat Pagi Indonesia • 23 days ago Pembunuhan

Pelaku pembunuhan dua perempuan yang dicor di bawah tangga sebuah rumah kontrakan di Jalan Nusantara, RT/RW 11/12, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat, merupakan sosok yang dikenal ramah dan berperilaku baik di lingkungan sekitar.

"Dia juga dermawan, sopan, pokoknya ramah di lingkungan ini dia ramah, tidak ada sesuatu yang orang tidak sukai," ujar Ketua RT 11 Harapan Jaya, Titik.

Saat ini, Polres Metro Bekasi Kota bersama tim Mabes Polri dan Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki motif pembunuhan tersebut dan menunggu hasil resmi autopsi dari kedokteran forensik RS Polri, Jakarta Timur.

Pelaku Pembunuhan 2 Wanita Dicor di Bekasi Bunuh Diri, Kriminolog: Didorong Tekanan Psikis

Pelaku Pembunuhan 2 Wanita Dicor di Bekasi Bunuh Diri, Kriminolog: Didorong Tekanan Psikis

Selamat Pagi Indonesia • 23 days ago Pembunuhan

Kasus pembunuhan terhadap dua perempuan yang jasadnya dicor di bawah tangga rumah menggegerkan warga Bekasi, Jawa Barat. Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengungkap alasan pelaku memutuskan untuk mengakhiri hidup, yakni akibat tekanan psikis. 
 
Adrianus menuturkan, tekanan psikis diduga didapat pelaku lantaran sudah merasa terkepung usai melancarkan aksi pembunuhan. Lalu apabila pelaku tidak mampu keluar dari fase ini, maka pada saat itu pula skenario bunuh diri dapat muncul.

Adrianus juga menduga motif pembunuhan terhadap dua wanita lantaran utang piutang, karena fakta di TKP kedua jasad ditemukan tanpa busana. Pihak kepolisian diminta mengintensifkan sejumlah upaya untuk membongkar kasus tersebut, seperti melakukan digital tracing, serta pelacakan berkas utang yang jadi dugaan kuat motif pembunuhan.
 
Adrianus juga mengungkapkan, ada dua hal yang membuat seorang pelaku pembunuhan melancarkan aksinya di dalam rumah. Pertama adanya locus atau tempat yang sudah familiar yakni rumah. Lalu yang kedua ialah tempus atau waktu yang diyakini sudah pelaku rancang dengan matang untuk mengontrol situasi.

Remaja Penculik & Pembunuh Anak di Makassar Divonis 10 Tahun, Jaksa Ajukan Banding

Remaja Penculik & Pembunuh Anak di Makassar Divonis 10 Tahun, Jaksa Ajukan Banding

Top News • 23 days ago pembunuhan

Jaksa mengajukan banding, atas vonis terhadap remaja 14 tahun penculik dan pembunuh di Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut jaksa, putusan hakim tidak sesuai tuntutan, karena adanya perbedaan penerapan pasal dalam putusannya.  

Dalam kasus ini, AD (16), divonis 10 tahun pembinaan di lembaga anak. AD dijerat hakim Pengadilan Negeri Kota Makassar, dengan pasal 80 mengenai undang-undang perlindungan anak.

Dakwaan hakim berbeda dengan tuntutan jaksa yang menjerat terdakwa, dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 338 KUHP junto pasal 80 undang-undang no 23/2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.

Menanggapi adanya perbedaan penerapan pasal dalam kasus, JPU Kejaksaan Negeri Makassar bakal mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Makassar.  

Sementara itu, untuk tersangka lannya, MF (18), berkas perkaranya telah dilimpahkan ke jaksa dan terancam pidana mati.

Diduga Terlilit Utang, Pria di Jaktim Mencoba Lompat dari Jembatan Tol JORR

Diduga Terlilit Utang, Pria di Jaktim Mencoba Lompat dari Jembatan Tol JORR

Top News • 23 days ago pembunuhan

Seorang pria berusia sekitar 50 tahun, nekat memanjat pagar jembatan Tol JORR yang berada di Kampung Rambutan, Jakarta Timur, untuk bunuh diri, Kamis (2/3/2023). 

Warga yang melihat aksi nekat pria ini, langsung berlari untuk mencegah, dan menyelamatkan pria tersebut. Proses evakuasi dilakukan secara perlahan agar pria ini tidak melompat saat melihat kedatangan warga.

Aksi nekat pria ini pun berhasil digagalkan oleh warga. Setelah mengetahui identitas pria tersebut, warga pun mencoba untuk memberitahukan keluarganya.

Diduga, pria paruh baya tersebut mempunyai permasalahan utang, hingga gelap mata melakukan aksi bunuh diri. Saat ini, pria tersebut sudah diserahkan kepada pihak keluarga.