Kreasi Bhayangkari Nusantara 2023 Ajak Masyarakat Peduli Stunting

Dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah mencapai target prevalensi stunting 14% di 2024 gelaran Kreasi Bhayangkari Nusantara 2023 menyajikan talkshow dan mengkampanyekan makanan sehat untuk menekan angka stunting di Indonesia. 

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu & Anak. dr. Lovely Daisy menjelaskan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir potensi stunting pada anak.  Di antaranya memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan dan memberikan MPASI yang bergizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia di atas 6 bulan. 

Sementara itu, Wakil Sekretaris Umum Bhayangkari Kiki Wahyu Diningrat menyampaikan Bhayangkari sangat concern membantu pemerintah dalam menekan angka stunting Indonesia. Ia berharap dapat mengedukasi dan juga mendukung Ibu Indonesia untuk memenuhi gizi anak demi mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak, 

"Tujuannya untuk membantu anak-anak stunting yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Karena stunting ini dari tahun ke tahun ini sebetulnya sudah agak meningkat, " kata Kiki saat ditemui di Bazar Kreasi Bhayangkari Nusantara (KBN) 2023. Jakarta Convention Center, Sabtu, 23 September 2023. 

IASI Gelar Serviam Charity Challenge Run 2023

Ikatan Alumni Serviam Indonesia (IASI) menggelar Serviam Charity Challenge Run di kawasan SCBD pada Minggu, 17 September 2023. Acara ini bertujuan mengumpulkan donasi untuk kegiatan pencegahan stunting serta beasiswa pendidikan bagi mereka yang membutuhkan.

Charity run ini terbagi menjadi dua kategori, yakni 2K dan 6K. Sebanyak tiga ribu lebih peserta baik alumni komunitas lari maupun masyarakarat umum antusiasi mengikut acara amal ini. 

Ketua IASI Angel Basiroen mengatakan, lewat acara ini para alumni ingin mengambil bagian dalam upaya menurunkan angka stunting hingga 14% di 2024. 

Selain itu, donasi yang terkumpul ini nantinya ditujukan untuk pembangunan klinik Serviam Sehat dan beasiswa pendidikan bagi mereka yang membutuhkan. 

"Kita berusaha untuk menjadikan anak-anak Indonesia maju, pintar, berpendidikan, dan mempunyai martabat. Sehingga suatu hari, Indonesia dapat dipandang oleh bangsa-bangsa lain. Semoga cita-cita kami dapat terkabul, : jelas Angela. 

World Bank Dorong Penanganan Stunting dan Pemenuhan Nutrisi di Indonesia

Dalam kunjungannya ke Indonesia beberapa waktu lalu, Presiden Bank Dunia Ajay Banga mendorong penanganan stunting dan pemenuhan nutrisi ibu dan anak. Ajay Banga juga menekankan pentingnya komitmen pemenuhan gizi masyarakat, khususnya anak dan ibu hamil, untuk menjamin kualitas generasi penerus. 

Hal tersebut disampaikan Ajay Banga bersama istrinya, Ritu Banga kala mengunjungi Desa Serdang Kulon, Tangerang untuk melihat aktivitas pelayanan posyandu dan pemenuhan gizi bagi anak dan ibu hamil. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut mendampingi Presiden Bank Dunia tersebut.

"Saya pikir stunting adalah masalah penting dan Indonesia telah berupaya dengan baik dari atas hingga bawah. Yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah harus mempertahankan usaha ini. Lebih banyak ibu dan anak yang bisa diberi pengetahuan dan mendapatkan nutrisi," kata Presiden Bank Dunia Ajay Banga kepada media. 

Melansir keterangan tertulis Bank Dunia, Direktur Eksekutif Bank Dunia pada 26 juni 2023 menyetujui program untuk menyediakan dukungan tambahan bagi perluasan upaya Indonesia meningkatkan penyelenggaraan dan kualitas layanan kesehatan dan gizi untuk remaja perempuan, perempuan hamil, serta anak-anak untuk mempercepat pengurangan stunting pada anak di bawah 5 tahun.

Melalui program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) tahap 2, Bank Dunia sepakat mendukung pendanaan sebesar USD600 juta dollar dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) Bank Dunia dengan skema soft loan. 

Bali Targetkan Turunkan Angka Stunting Jadi 6% Pada 2024

Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di tingkat nasional sebesar 21,6 persen, sedangkan di Bali 8 persen.

KPK Sebut Korupsi Dana Stunting Bikin Kesehatan Anak Terganggu

Kemenkes Optimis Angka Stunting di Indonesia Turun Jadi 14%

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Lovely Daisy optimis angka stunting di Indonesia bisa turun mencapai 14% pada 2024. Sebab, anggaran untuk pencegahan stunting ada di berbagai kementerian. 

"Untuk prevalensi stunting itu ada yang dilakukan oleh sektor kesehatan adalah prevalensi spesifik, kemudian ada prevalensi di luar sektor kesehatan, yakni prevalensi sensitif," kata

Menurut dr. Lovely Daisy, anggaran stunting ini teralokasi di semua kementerian dan lembaga. Saat ini, semua sektor sudah berkontribusi untuk berupaya penurunan stunting, tidak hanya anggaran APBN, tetapi ada anggaran APBD juga yang dialokasi untuk penurunan stunting.

"Di sektor kesehatan, kita fokusnya untuk prevalensi spesifik yang langsung ke sasarannya. Mulai dari sebelum hamil pada remaja, pada saat kehamilan, sampai kepada bayi," ujarnya.

Dia menambahkan, jika bisa memanfaatkan anggaran pencegahan stunting dengan baik, maka target akan tercapai. Menurunkan stunting menjadi 14% pada 2024 tercapai bukan hal yang mustahil. 

Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia pada Rapat Kerja Nasional BKKBN pada Januari lalu, tingkat stunting di Indonesia turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Angka stunting Indonesia semakin menurun. Namun masih di atas standar WHO yang mana prevalensi stunting harus kurang dari 20%.

Presiden Joko Widodo sendiri menargetkan tingkat stunting Indonesia turun menjadi 14% di 2024. Jika ingin mengejar penurunan stunting hingga 14% pada 2024, artinya tingkat stunting harus turun 3,8% selama dua tahun berturut-turut di 2023 dan 2024.
 
Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan anggaran mencapai Rp30 triliun pada 2023. Kementerian Kesehatan menyatakan akan melakukan intervensi spesifik yaitu intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia enam bulan sampai dua tahun.

Tingkat Stunting di Indonesia 2022 Turun Jadi 21,6%

Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia pada Rapat Kerja Nasional BKKBN pada Januari lalu, tingkat stunting di Indonesia turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Angka stunting Indonesia semakin menurun. Namun masih di atas standar WHO yang mana prevalensi stunting harus kurang dari 20%.

Presiden Joko Widodo sendiri menargetkan tingkat stunting Indonesia turun menjadi 14% di 2024. Jika ingin mengejar penurunan stunting hingga 14% pada 2024, artinya tingkat stunting harus turun 3,8% selama dua tahun berturut-turut di 2023 dan 2024.
 
Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan anggaran mencapai Rp30 triliun pada 2023. Kementerian Kesehatan menyatakan akan melakukan intervensi spesifik yaitu intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia enam bulan sampai dua tahun.

Kejar Target Turunkan Stunting

Salah satu program prioritas pemerintah hingga 2024 adalah menurunkan angka stunting pada generasi penerus. Pemerintah bahkan menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan, yakni dari 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024. 

Kasus stunting di Indonesia bukan hanya masalah gizi. Namun, isu stunting erat kaitannya dengan permasalahan air bersih dan sanitasi yang belum bisa dinikmati oleh seluruh anak di Indonesia. 

Angka stunting di Indonesia pada periode 2019-2022 terus mengalami penurunan setiap tahunnya, meski tidak signifikan. Data per 2022, angka stunting di Indonesia masih 21,6%. 

Sejumlah daerah menjadi fokus pemerintah dalam menggencarkan program stunting, yakni Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Sulawesi Tenggara, dan Aceh. Diketahui di daerah tersebut, angka stunting lebih tinggi dibanding daerah lain. 

Tim Metro TV menelusur ke sejumlah keluarga stunting di wilayah Bogor, Jawa Barat. Mereka tinggal di perkampungan padat penduduk dengan perekonomian yang pas-pasan.

Seperti Fifi misalnya, ibu tunggal berusia 34 tahun ini harus merawat tiga orang anaknya. Sementara putri ketiganya didiagnosis mengalami stunting di usia kurang dari dua tahun usai mengalami sakit yang cukup parah.

Berat badannya turun drastis, sulit makan, dan pertumbuhannya terhambat. Terlebih lagi, anak ini lahir prematur.

Fifi sehari hari berjualan minuman dan pulsa di rumahnya dengan pendapatan Rp1 juta per bulan. Tentu dengan pendapatan tersebut, sulit untuk memenuhi kebutuhan tiga anaknya. Bahkan saat balita anak kedua Fifi juga sempat terindikasi stunting, tapi tidak terdeteksi.

Kini ibu tiga anak ini bergantung pada bantuan dari Puskesmas Bogor Utara. Setiap minggu ia mendapat 14 butir telur, susu bubuk, dan satu ekor ayam setiap bulan. 

Anggaran untuk stunting yang digelontorkan pemerintah tidaklah sedikit. Pada 2022 saja, pemerintah menggelontorkan untuk mendukung percepatan penurunan stunting sebesar Rp34,15 triliun. Sedangkan anggaran pada 2023 ini mencapai Rp30,4 triliun. 

Anggaran tersebut memang tersedia di beberapa Kementerian untuk berbagai kebutuhan, mulai dari kesehatan, pangan, hingga sarana prasarana yang layak.

Namun sayangnya pada semester pertama 2023 saja, pengalokasian anggaran Dana Alokasi Lhusus (DAK) nonfisik hanya mencapai 8,83 persen. Mirisnya, justru anggaran tersebut lebih banyak digunakan untuk perjalanan dinas dan rapat, bukannya untuk membeli bantuan pangan demi pemenuhan gizi masyarakat. 

39 Ribu Balita di DKI Gizi Buruk

Hilirisasi Hingga Stunting Harus Terus Dijalankan Optimal

Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPP HIPMI Anggawira kembali menekankan bahwa hilirisasi adalah kunci untuk perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui pertumbuhan ekonomi.

Penanganan Stunting Diyakini Efektif dengan Gotong Royong

Pemkot Palembang Bentuk Tim Penanggulangan Stunting di 18 Kecamatan

Pemkot Semarang Dorong Milenial Peduli Stunting

Semarak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 digelar mulai dengan upacara bendera hingga berbagai acara dan kegiatan. Para peserta upacara bendera turut meramaikan acara ini dengan mengenakan aneka seragam profesi hingga baju daerah. 

Pemkot Semarang melaksanakan upacara bendera di halaman Balai Kota Semarang, Kamis, 17 Agustus 2023. Upacara ini terlihat berwarna-warni lantaran seluruh peserta mengenakan baju profesi dan adat berbagai daerah di Indonesia. 

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu selaku inspektur upacara, mengenakan baju adat dari suku Batak Toba, lengkap dengan ikat kepala dan kain ulos yang disampirkan di pundak. 

Dalam kesempatan ini, Pemkot Semarang mendorong kalangan milenial untuk ikut berperan menangani persoalan stunting melalui Program Melon Musk, yang merupakan singkatan dari Milenial Gotong Royong Atasai Stunting di Kota Semarang. 

Hevearita menjelaskan, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan di Kota Semarang. Mulai dari penanganan kemiskinan, ketahanan pangan, stunting, hingga beberapa permasalahan lainnya. 

Peluncuran Melon Musk dilakukan bersamaan dengan HUT ke-78 RI. Hevearita mengatakan, program inovasi itu merupakan wujud implementasi dari milenial, untuk milenial, dan oleh milenial. 

Melalui program itu, diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan. Diperlukan langkah penanganan mulai dari remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil yang harus dijaga kondisi kesehatannya. 

Berdasarkan data, saat ini terdapat 1.100 anak stunting dan 600 ibu di Semarang yang menginap penyakit anemia. 

Puan: Anggaran Stunting Banyak Dipakai Buat Rapat dan Perjalanan Dinas

Gelontorkan Rp186,4 Triliun untuk Kesehatan, Angka Stunting Ditargetkan Turun hingga 14%

Puan Sindir Jokowi soal Anggaran Program Stunting yang Habis Buat Rapat

Puan Ingatkan Pemerintah Tingkatkan Kualitas Belanja Negara

Ketua DPR Puan Maharani menyebut kualitas belanja negara pemerintah masih jauh dari harapan. Beberapa kali ditemukan alokasi anggaran belanjara negara tidak tepat sasaran.

Puan memberi contoh terkait anggaran untuk penanganan stunting. Dari Rp10 miliar yang dianggarkan, ternyata hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk kepentingan langsung dari kelompok penerima manfaat (KPM). Masalah ini sampai terdengar ke telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sedangkan Rp8 miliar dipergunakan untuk perjalanan dinas, rapat, penguatan, dan pengembangan," ujar Puan dalam pidato Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI, Rabu, 16 Agustus 2023.

Puan berharap kualitas belanja negara semakin membaik ke depannya. Secara khusus kualitas belanja negara tahun anggaran 2024.

"Seluruh program di kementerian/lembaga akan semakin berkualitas yang ditunjukkan dengan alokasi anggaran yang manfaatnya langsung dirasakan oleh kelompok penerima manfaatnya adalah rakyat," ucap Puan.

Jokowi Klaim Berhasil Turunkan Stunting dan Naikkan IPM

Ratusan Balita di Surabaya Masih Menderita Stunting

BCA Komitmen Turunkan Stunting di Indonesia

Bank Central Asia (BCA) berkomitmen ikut serta menurunkan stunting di Indonesia melalui program Cegah Stunting Pada Remaja. Selain itu, menjadikan kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu lokasi prioritas.

Dengan topik 'Pencegahan Stunting untuk Remaja, siswa-siswi SMA Negeri 1 Wongsorejo mendapat pelatihan perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja, yaitu memperhatikan pola hidup sehat, merencanakan pendidikan, pengembangan karir, dan rencanakan hidup berkeluarga.

Berdasarkan data terkini, Kecamatan Wongsorejo merupakan kecamatan dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Banyuwangi. Namun, angka stunting ini terus menurun dari 20% di 2021 menjadi 18% di 2022.

BCA bekerjasama dengan pemerintah kabupaten sejak 2015 untuk menurunkan tingkat stunting kabupaten Banyuwangi hingga di bawah 14% pada 2004 mendatang. 

Dalam jangka menengah panjang, BCA telah menyiapkan anggaran USD1 juta untuk mendukung penurunan stunting di Indonesia.

Banyuwangi Targetkan Nol Stunting pada 2024

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menargetkan angka stunting di wilayahnya menjadi 0% pada tahun depan. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menekan angka stunting di Indonesia mengingat Banyuwangi merupakan wilayah dengan angka stunting yang masih tinggi.

Data stanting di Kabupaten Banyuwangi masih di atas 3%. Maka dari itu melalui program Banyuwangi Tanggap Stunting diharapkan pada 2024 angka stunting bisa turun hingga 0%. 

Ipuk membeberkan penyebab stunting kebanyakan di Banyuwangi akibat salah pola asuh, bukan karena faktor perekonomian masyarakat. Maka dari itu Ipuk secara khusus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BCA yang telah berkontribusi dalam penurunan angka stunting di wilayahnya.

Selain menyasar orang tua dan baduta, BCA bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan kegiatan yang bersifat preventif, yakni menyasar kalangan remaja di SMA Negeri 1 Wongsorejo. Di mana sekolah ini merupakan salah satu dari 20 sekolah binaan Bakti BCA yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Telur Bantuan untuk Keluarga Stunting untuk Warga Sidoarjo Kedaluwarsa

Penggunaan SIPD Diyakini Efektif Bereskan Polemik Dana Stunting

Dinkes Tasikmalaya Temukan Susu Bantuan Stunting Dijual di Medsos

Susu Bantuan Stunting di Tasikmalaya Ditemukan Dijual Kembali di Medsos

Iriana Jokowi Instruksikan Penanganan Stunting di Banyuwangi Dilanjutkan hingga Tuntas

?Iriana didampingi Wury Ma'ruf Amin dan ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM).

Penangangan Stunting Perlu Dipercepat Cegah Bencana Demografi 2030

Sudinkes Jakpus: Ratusan Anak Terindikasi Gizi Kurang hingga Stunting

Pemerintah Tingkatkan Kualitas SDM untuk Tekan Angka Stunting

Pemilu 2024 Diyakini Tak Ganggu Upaya Penanganan Stunting