Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (EPA-EFE/Ukranian presidential press service/handout)
Kyiv: Ukraina siap meluncurkan serangan balasan yang telah lama dinanti untuk merebut kembali sejumlah wilayah yang diduduki Rusia, tegas Presiden Volodymyr Zelensky.
Berbicara kepada kantor berita Wall Street Journal (WSJ), Zelensky mengatakan dirinya belum tahu berapa lama waktu serangan balik akan berlangsung, dan semua "itu bisa berjalan dengan berbagai cara," tetapi Ukraina "sangat yakin" dapat mencapai keberhasilan.
"Kami akan melakukannya, dan kami sudah siap," kata Zelensky, seperti dikutip dari laman Hindustan Times, Sabtu, 3 Juni 2023.
Serangan balik telah ditunda karena cuaca basah membuat tanah tidak cocok untuk kendaraan lapis baja berat, tetapi musim kering di beberapa bagian Ukraina telah mendorong antisipasi menuju ke arah sana.
Ini terjadi ketika Zelensky mengakui bahwa Ukraina tidak akan dapat bergabung dengan NATO sebelum akhir invasi Rusia -- pengakuan yang jarang dilakukan presiden Ukraina yang telah meningkatkan tekanan pada NATO dan Uni Eropa untuk membuka pintu keanggotaan mereka bagi Ukraina.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu mengguncang NATO, tetapi jajaran anggota blok militer itu terpecah atas isu Ukraina.
Namun Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa semua anggota setuju untuk berpegang pada janji 2008, bahwa Ukraina akan menjadi anggota pada waktu yang tidak ditentukan.
Apa yang dikatakan Zelensky tentang tawaran NATO Ukraina?
"Kami adalah orang-orang yang berakal sehat dan kami memahami bahwa kami tidak akan menyeret satu anggota NATO pun ke dalam perang," kata Zelensky.
"Oleh karena itu, kami memahami bahwa kami tidak akan menjadi anggota NATO selama perang ini masih berlangsung. Bukan karena kami tidak mau, tetapi karena itu tidak mungkin," tambah Zelensky.
Apa yang terjadi di Ukraina?
Empat warga sipil tewas pada Jumat kemarin dalam penembakan di wilayah Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina, kata seorang pejabat setempat.
Pasukan Moskow terus menyerang Kyiv selama enam hari berturut-turut. Selama beberapa hari terakhir, ribuan penduduk telah meninggalkan desa-desa di dekat perbatasan barat daya Rusia di tengah penembakan artileri.
Sebelumnya, Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa pihaknya menghancurkan semua 15 rudal dan 21 drone milik Rusia. Semua senjata itu merupakan bagian dari gelombang baru serangan semalam yang menyebabkan dua orang terluka di Kyiv.
“Rusia tidak berhenti mencoba meneror ibu kota Ukraina dengan serangan drone dan rudal," kata AU Ukraina.